sesungguhnya mujizat itu..
hari ini.. Tuhan memberikan suatu mujizat lagi buat aku..
pagi ini aku pergi ke sebuah instansi di kota Yogyakarta ini untuk memperpanjang ijin penelitian tugas akhirku. Dari semalam aku sudah berdoa ke Tuhan supaya semuanya lancar tanpa aku harus membawa sebuah surat perpanjangan dari kampus yang kata temenku itu sebagai syarat untuk perpanjangan. Aku beriman bahwa tanpa surat itu aku bisa mengurus perpanjangan ijin, karena kalau harus mengurus yang dari kampus lagi itu bakal lama banget. Jadi aku berdoa agar itu yang terjadi. This is my faith! :)
Sesampainya di kantor itu aku langsung menyampaikan permohonanku, namun, apa yang terjadi? Keinginanku gak terealisasi sama sekali. Bener kata temenku, surat kampus itu harus dibawa. Si petugas mengatakan hal tersebut padaku, dan itu berarti aku harus pulang dengan tangan kosong. Padahal lokasinya cukup jauh dan aku agak gak enak dengan abangku yang udah meluangkan banyak hal untuk mengantarkanku.
Namun.. hal tersebut gak membuatku sedih sama sekali tuh.. entah kekuatan darimana yang membuat aku bisa tetap bersyukur dan tersenyum atas apa yang aku alami itu.. sepanjang perjalanan aku merenungkan sambil sedikit tersenyum, aku ingat akan apa yang pernah kudengar di gereja dulu. Katanya "mujizat itu bukan berarti bahwa apa yang kita inginkan terjadi. tapi keadaan hati kita dimana kita bisa tetap bersyukur dalam situasi sesulit apapun, itu adalah mujizat."
WOW.. kalau begitu aku sudah mengalami mujizat donk hari ini.. :)
aku tersenyum (lagi), aku ingat, kalau bukan karena kebaikan Bapa, gak mungkin deh aku bisa tersenyum gini di saat seharusnya aku kecewa.. coba kalau tadi sebelum berangkat aku ga doa dulu, aku bisa membayangkan apa yang terjadi, aku pasti sudah marah-marah dan jengkel dalam hati..
dan yang membuat aku seneng juga, aku tau ini rancangan Bapa, Dia pengen aku belajar berusaha lebih keras lagi, karena hidup ini emang keras.. dan aku mengingat kembali akan orang2 yang telah terlebih dahulu mengurus surat di kantor tadi itu, mereka disuruh kembali lagi besok hari untuk mengambil surat itu karena orang yang menandatangi tidak ada. So.. kalau semisal tadi aku berhasil ngurusnya dan aku disuruh untuk kembali lagi, itu sama aja kan artinya dengan aku mengurus surat kampus lagi baru balik kesana lagi? Toh waktunya sama aja sama2 telat. hehe..
kadang-kadang kita pikir yang A atau B terbaik buat kita, padahal belom tentu itu yang terbaik dari Bapa. So, cheers... ^^
1 Komentar:
Tulisan yang menarik dan penuh perenungan. Mujizat itu ada, ketika kita bisa mendefenisikannya secara benar.
Kesedrhanaan definisi mujizat yang diperkenalkan seorang Devi, sepertinya mengajak pembacanya untuk mensyukuri setiap helaan nafas. Sebab, bangun pagi dan dapat menghirup udara, setiap hari, merupakan mujizat, penuh misteri Illahi.
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda